Saudara, dikesempatan artikel kali ini saya ingin membahas sebuah tema yang sangat menarik dan ini terjadi hampir pada setiap individu kita. Tulisan ini sengaja dibuat untuk memahamkan bagi yang belum paham, dan mengingatkan untuk lebih berhati hati agar tidak terulang kembali untuk yang kesekian kalinya didalam kehidupannya.
Didalam kehidupan ini tentu kita diperintahkan untuk saling mencintaidan menyangi, bahkan Rasulullah saw pernah menyampaikan sebuah hadits tidak beriman seseorang muslim hingga dia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri, sebagai bukti konsekwensi keimanan kita kepada Allah dan hari akhir.
Tulisan ini sangat penting untuk dibaca agar kita lebih berhati – hati dalam menjalani kehidupan ini dan dalam mengambil setiap keputusan yang hasilkan dari proses berpikir.
Saudara, tolong dipikirkan dengan jujur pertanyaan ini dan jawab dalm hati kecil anda saja. Apa yang anda sukai ketika anda diajak orang untuk jalan – jalan, atau ketika anda keluar rumah untuk sebuah keperluan. Ok!!! Silahkan dijawab…. **tiiiiiiitttt* jawaban disensor cukup dijawan dalam hati. Nah jika sudah dijawab sekarang sekarang masuk kepertanyaan selanjutnya Apa yang anda benci ketika anda melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil…. Hayooo pikirkan dengan serius… saya kasih waktu 2 detik.. upss… mana cukup waktunya “complain pembaca”.
Gimana sudah anda pikirkan jawabannya… ok sekarang biar saya tebak apa yang anda pikirkan tadi…he he kayak tukang sulap aja. Saya ingin menebak apa yang anda lakukan sekarang… sudah siap!!!
Pertama, yang anda lakukan adalah sedang membaca tulisan ini… kedua, pasti anda merasa sebel dengan jawaban saya… halahh gubrakk tambah sebel aja… ok ok ini serius, kita ulang ye jangan ngambek.. sekarang kita akan serius perhatikan baik baik.
Baik saya hanya akan menyebutkan dua hal saja dari sekian banyak jawaban yang anda pikirkan, Yang anda benci ketika melakukan perjalanan adalah
Pertama, ketika jalanan yang anda lewati jelek bergelombang dan ketika mendapatkan jalam yang halus ternyata ada polisi sedang tidur ditengah jalan karna seharian kecapean abis menjalankan tugasnya melayani masayarakat dan sangking capeknya gak bangun-bangun karna dilindas terus-terusan sama kendaraan yang lewat.
Kedua, lagi asyik – asyiknya mengemudi kendaraan, eh tiba – tiba ada preman jalanan yang sedang menjalankan tugasnya. Maf saya sebut preman jalanan, karna emang itulah faktanya. Mau bukti.. serius nih, tau gak siapa preman jalanannya. Ya sepintas jika kita melihat secara fisik emang Nampak berwiba, tapi jika sudah tau kerjaan aslinya pasti anda akan geram. Bagi orang yangberpikiran normal pasti akan geram melihat tingkah para sweeping jalanan yang dilakukan oleh mereka.
Ya, kita sebut saja mereka adalah bapak polisi yang terhormat dengan gayanya yang khas kesombongan sedang melakukan razia kendaraan. Gimana sudah ingat, bagi anda yang sudah pernah berhadapan dengan para preman jalanan ini pasti akan geram, kenapa geram? Sekali lagi bagi yang masih berpikiran normal pasti akan geram melihat tingkah mereka.
Bagaiman tidak geram, ketika kita sedang sibuk dengan tugas kita dan ingin memburu waktu supaya tidak telat. Gara – gara mereka mengadakan razia jalan jadi macet dan waktu yang kita punya jadi banyak tersita dijalan gara-gara mereka. Saya katakana bagus tujuan mereka, tapi ingat!!! Ada kebusukan dibalik kerjaan mereka.
Sepakat gak kalo saya katakana ada kebusukan dibalik tugas yang mereka jalankan, ok gpp kalo anda gak sepakat. Tapi setelah melihat fakta yang akan saya paparkan apakah anda akan masih mengatakn mulia tujuan mereka. Sungguh sangat naïf yang mereka lakukan, dibalik aksi mereka. Berikut beberapa pengalaman pribadi penulis dan dari diskusi penulis dengan banyak orang dan dengan berbagai profesi dan status social yang mereka juga mengalaminya.
Ada Kemaksiatan Dibalik Kedok Mulia Mereka
Sebut saja Farhan nama salah seorang awam yang tinggal dinegara antah berantah ini yang carut marut dengan kondisi negaranya, beliau adalah mahasiswa dari suatu kampus swasta dijogjakarta. Suatu saat ketika dia mengikuti pengajian ustadznya menyampaikan bahwa islam adalah agama yang mengatur seluruh problem kehidupan, bagi seorang yang mengaku beriman kepada Allah dan RasulNYA sebisa mungkin menjalankan perintah dan laranganNYA.
Salah satu contoh yang disampaikan pada pengajian tersebut adalah “jangan pernah kita melakukan praktik suap dan riba apapun yang terjadi karna suap dan riba adalah haram meskipun itu hanya 1 sen”. Suatu hari selepas dia melakukan perjalanan dari suatu pondok pesantren didaerah sleman menjenguk 2 orang saudaranya, perasaan was-was sudah mulai Nampak ketika dia melintasi sepanjang jalan tugu mengarah kemalioboro. Benar kecemasannya tersebut mulai dirasakan semakin menjadi ketika melihat kendaraan didepannya melambat, spontan dia terkejut dan ternyata kecemasannya benar karna didepan sedang ada razia oleh para preman dia menyebutnya. Kontan dia tidak bisa berbuat apa – apa karna jalan tersebut searah dan kendaran cukup padat. Akhirnya salah seorang polisi langsung dengan sigapnya menuntunnya kedalam barisan yang telah diberi barikade pembatas dengan tali.
Dalam hati ia terus berdo’a agar terhindar dari preman ini dengan do’a “A’udzubikalimatillahi at-tammati min syarri ma khalaq”, siapapun jika sudah berhadapan dengan para petugas polisi akan menampakkan rasa takutnya.
Akan tetapi berbeda dengan sifarhan, karna dia sudah kesekian kalinya diperas oleh para preman jalanan ini dan hal tersebut sangat menyakitkan baginya karna ulah para polisi, hingga kejadian tersebut terus – terus di ingat dan baginya orang yang paling dia benci dijalan adalah POLISI karna kebanyakan polisi sombong dan tukang bohong juga selalu menggunakan cara – cara kekerasan ketika melayani masyarakat. Baginya inilah kebusukan para preman berseragam yang juga hal tersebut karna didikan yang didapat dari para senior diakademisi. Kebusukan para preman ini akan diceritakan oleh sifulan dalam kesempatan lain dalam berbagi pengalaman dan cerita lainnya. Ok kita kembali kecerita tadi
Setelah masuk barisan, dia teringat ternyata motor yang dia pinjam dari temannya tersebut ternyata mati pajak dan stnk juga gak ada, matilah pikirnya!!! Pasti akan dipalak dengan uang yang sangat banyak nih. Dia harus berpikir cerdas dan tidak mau pemerasan terjadi lagi pikirnya. Akhirnya dengan cepat dia buka jok motor dan memasukkan dompetnya yang berisi SIM dan uang 50ribu (jatah makan sebulan)… hiks!!! Supaya gak dipalak dengan polisi. Farhan sudah siap dengan apapun yang terjadi meski harus dipenjara pikirnya asalkan dia tidak mengeluarkan uang karna itu adalah suap dan suap adalah haram, itulah prinsipnya.
Tapi polisi melihat gelagat yang mencurigakan, benar akhirnya dengan cara kekerasan polisi menyuruhnya untuk membawa motor tersebut kesuatu tempat seperti motor2 lain yang juga bermasalah. Ingat.. polisi biasanya menggunakan cara-cara kekerasan untuk menekan mangsanya, ya itulah trik jahat mereka agar kita kehilangan akal sehat kita dan mereka menggunakan cara – cara licik mereka untuk menekan dan menakut nakuti mangsanya mau didenda dengan bayaran yang besar atau damai ditempat dan ujung2nya minta duit. Ingat kata2 damai jangan dimaknai benar2 damai, ada niat busuk mereka. Sekali lagi ketika kita mengikuti kemauan mereka maka disitulah anda telah melakukan praktik suap, ingat suap adalah HARAM!!!
Biasanya jika ada razia, pihak polisi menyediakan tempat khusus untuk mengadakan tawar menawar dengan pihak tertuduh versi mereka, orang – orang ini (masyarakat) dianggap oleh mereka sebagai orang jahat karna tidak taat hukum, dan yang paling bodohnya mereka menganggap semua orang yang tidak lengkap dianggap salah semua dan tidak mau mendengarkan alasannya kita. Ini adalah bentuk kedunguan mereka. Bahkan mereka para polisi, maf bagi saya mereka tidak layak disebut polisi. Sebab mereka selalu mencari – cari kesalahan kita dan menakut nakuti, bahkan yang seharusnya lolos akan terkena tilang. Biasanya masyarakat yang geram menyebut mereka “BANGSAT”, sebab selalu mencari kesalahan orang.
Jika surat2 surat kita komplit, maka dia akan mencari kesalahan. Trik basi mereka biasanya menyalahkan pengemudi bahwa motornya tidak standar, lampunya warnanya beda, ban motornya kecil, sampe motor gak ada bautnya aja masih kena tilang. Dasar bangsat… bentuk ekspresi dari emosi salah seorang warga kesal dengan pola mereka. Maf jika pembaca juga terbawa emosi, jangan ditiru ungkapan tersebut. karna penulis hanya ingin mencoba menggambarkan situasi yang sedang terjadi.
Ok kita lanjutin, penasarankan gimana kelanjutannya sifarhan. Ok next… setelah dia digiring kesuatu tempat, seorang polisi segera mendekati sambil meminta kunci motor dengan wajah geram seolah sifarhan ini adalah seorang penjahat yang layak diperlakukan seperti itu, na’udzubillah. Kontan dia pun terbawa emosi dan dengan segera menyembunyikan kuncinya, sebab dia paham kunci adalah segala-galanya. Kalo sampe kuncinya direbut habislah dia, padahal itu bukan motornya. Perdebatan sengitpun tak terelakkan antara farhan dengan polisi yang bengis tersebut, sampai pada titik kulminasi bahwa farhan dikatakan sebagai orang yang gak tau aturan dan tidak punya adab, ia berbicara dengan lantang kepada petugas tersebut “Siapa orang yang bapak sebut tidak tau aturan dan gak punya adab!!! Saya tau aturan dan tatakrama, dalam kondisi sekarng itu bukan motor saya, bapak tidak berhak bilang begitu, dengan menampakkan wajah kemarahannya kepada petugas dan kemudian pergi dari hadapannya”
Kemudian ia pergi kekerumunan orang – orang yang melakukan praktik suap, ironis kebanyakan masyarakat ternyata lebih memilih damai ditempat dengan mengeluarkan uang seadanya, padahal jika dia paham itu adalah sebuah dosa dan maksiat. Farhan terus menyaksikan proses yang dilakukan para petugas, dia berharap menemukan salah seorang petugas yang masih memiliki iman dihati. Lantas perhatian tertuju pada salah seorang petugs dengan wajah yang santai, kemudian dia dekati dan melakukan pelobian kepadanya bahwa dia ada masalah dengan motor yang dibawanya, berharap petugas tersebut mau membantu tanpa harus melakukan praktik suap.
Dengan sedikit obrolan dan bercerita bahwa farhan dari pondok dan hendak berangkat kuliah, meminta kebijaksanaan beliau. Akhirnya dengan izin Allah polisi tersebut luluh dan meminta jaminan barang yang dibawa farhan, akhirnya farhan memberikan sebuat booklet dan selembar bulletin untuk petugs tersebut. Dengan begitu farhan mendaptkan sebuah tanda tangan yang artinya ia bebas dari tuntutan, padahal jika ia harus mengeluarkan uang bisa mencapai sekitar angka Rp.250.000 (termasuk pelanggaran berat) yakni tidak ada STNK dan BPKB mati bahkan sudah tidak ada.
Walhasil ini adalah sedikit pengalaman agar kita lebih berhati-hati dalam menghadapi petugas polisi. Ingat, pada intinya ketika kita berhadapan polisi adalah siapa yang paling kuat dalam mempertahankan argument masing2. Yakinkan diri anda bahwa anda tidak bersalah dan tidak perlu takut, meskipun anda bersalah mintalah maf. Sekalipun anda bersalah ada prosedur yang mesti dijalankan polisi dan langsung asal nilang yang ujung-ujungnya minta duit dan terkadang prosedur ini tidak diketahui oleh kebanyakan masyaraka, memang info ini mereka sembunyikan. Jika anda paham hukum sebenarnya anda akan bebas dari tuntutan tilang aksi para premanisme jalanan ini, kuncinya berani >> lawan mereka >> karna mereka telah bertindak dzalim, jangan lupa berdo’a minta kemudahan oleh Allah dalam menghadapi mereka.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !